Selamat Datang Di Blog Efda Octaria

Kamis, 22 November 2012

INTERNET DAN APLIKASINYA DALAM DUNIA PENDIDIKAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP SISWA



INTERNET DAN APLIKASINYA DALAM DUNIA PENDIDIKAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP SISWA
Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu. Tepatnya teknologi muncul pada abad ke-21  karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah “teknologi” belum digunakan.  Kata “teknologi” berasal dari “techne “ atau “cara” dan “logos” atau “pengetahuan”. Jadi teknologi dapat diartikan sebagai cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat.
Teknologi berkembang sangat pesat, baik dari segi sarana, prasarana, infrastruktur teknologi, hardwer, dan softwer. Sehingga muncul kalimat “Siapa yang dapat menguasai teknologi, dia akan menjadi penguasa informasi”. Dunia Pendidikan merupakan salah satu bidang yang tersentuh oleh perkembangan teknologi ini. Teknologi dijadikan sebagai sumber informasi dalam pembelajaran. Dengan kata lain, akan sangat tertinggal dunia pendidikan kita jika tidak bisa memanfaatkan teknologi, khususnya internet. Artikel ini akan menjelaskan  bagaimana sejarah Internet, Internet dalam dunia pendidikan dan apa dampaknya terhadap siswa serta solusi apa yang dapat diterapkan untuk mengatasi dampak negatif tersebut.

A.     Sejarah Internet
Internet adalah salah satu teknologi yang diakses oleh lebih dari 800 juta orang di berbagai negara, termasuk Indonesia. Internet digunakan dalam bidang pendidikan, pemerintahan, pnelitian, bisnis, hingga masyarakat awampun sudah mulai menggunakannya.
Pada awal perkembangannya, internet bukan ditujukan untuk menjadi sebuah jaringan publik, melainkan merupakan sistem komunikasi data menggunakan komputer guna menunjang sistem informasi sistem keamanan nasional Amerika Serikat. Pada tahun 1965, lembaga riset departemen pertahanan Amerika Serikat ARPA (Advance Research Projects Agency) mendanai sebuah riset kerjasama dengan kalangan perguruan tinggiyang dimonitori oleh MIT, UCLA, SRI Internasional, UCSB, dan University of Utah untuk membangun jaringan komunikasi rahasia.
Pada tahun 1972, proyek ARPA berubah nama menjadi Proyek DARPA/IPTO (Defence ARPA Information Processing Techniques Office). Sebelumnya pada tahun 1968, IPTO memperkenalkan hubungan komputer untuk suatu jaringan kerja. Pada tahun 1972 jaringan komputer terwujud dan melahirkan ARPANET yang didemonstrasikan di depan konferensi Internasional dalam bidang komputer dan komunikasi (Internasional Conference on Computers an Communication, ICC) di Washington DC. Saat itu berhasil ditunjukkan hubungan dan komunikasi melalui 40 simpul terminal dengan beberapa host ARPANET dan menjalankan beberapa aplikasi yang berbeda. Aplikasi pertama proyek ARPANET berhasil memindahkan data antarnode (simpul) yang terhubung memakai aturan-aturan pemindahan data (file) menggunakan protokol FTP (File Transfer Protocol). Menyusul kemudian, dibuat aplikasi e-mail (electronic mail) dan telnet. Pada tahun 1979 jaringan ini diuji coba dengan menghubungkan universitas ternama di Amerika dengan jaringan. Uji coba ini dicatat sebagai tahun berdirinya USENET yang pada awalnya menghubungkan Universitas Duke dan UNC. Group yang pertama kali dibuat oleh Group Net.
Dengan bergabungnya Universitas-univeersitas terkemuka dengan ARPANET membuat ukuran ARPANET semakin membesar sehingga tidak mampu lagi menampung lintas komunikasi data yang menggunakan protokol NCP (Network Communication Protocol). DARPA kemudian mendanai pembuatan protkol yang lebih umum. Tahun 1982, DARPA mengumumkan TCP/IP sebagai protokol standar untuk jaringannya dan pada tahun 1983, perusahaan BBN 9Bolt Beranek Newman) berhasil membuat TCP/IP berjalan di atas sistem operasi UNIX yang merupakan sistem operasi standar bagi jaringan komputer saat itu. Tahun 1984, jumlah host yang terhubung ke jaringan Internet mencapai 100 host.
Selanjutnya, perkenalkan sistem nama host dengan DNS (Domain Name System) sebagai pengganti fungsi tabel nama host (Dostalek and Kabelova), 2006. Pada tahun1986, NSF (National Science Foundation) Amerika menandai riset jaringan TCP/IP yang dinamai NSFNET yang digunakan untuk menghubungkan lima pusat superkomputer dan universitas-universitas di Amerika Serikat dengan kecepatan jaringan back bone (tulang punggung) 56 kbps yang kemudian menjadi embrionya Internet. Pada tahun 1987, beberapa negara Eropa masuk ke dalam jaringan NSFNET dengan 10.00 host yang terdaftar. Tahun 1989, jringan ini sudah menjangkau Australia dan Selandia Baru dengan jumlah host mencapai 100.000. Pada tahun 1991, aplikasi di Internet bertambah dengan diciptakannya WAIS (Wide Area Information Servers), Gropher, dan Word Wide Web (WWW). Kecepatan jaringan tulang punggung NSFNET ditingkatkan menjadi 45 Mbps.
Akibat bertambahnya aplikasi di Internet, jaringan ini semakin populer. Pada tahun 1993, NCSA mengeluarkan Mosaic sebagai browser pertama yang mengarungi WWW (yang populer disebut Web). Hadirnya Mosaic ternyata menjadi titik belok Internet dari hanya digunakan oleh kalangan akademisi dan riset menjadi jaringan yang digunakan oleh banyak orang mulai dari bisnis, hiburan dan lain sebagainya.
Komisi IETF pada tahun 1994 dengan persetujuan IESG (Internet Engineering Steering Group) telah menyetujui penggunaan protokol IP baru yang disebut Ipng (Internet Protocol Next Generation). Protokol yang juga disebut Ipv6 ini merupakan cikal bakal pengalamatan protokol Internet pengganti Ipv4 yang digunakan saat ini.
Ipv4 yang terdir atas 32 bit akan digantikan oleh Ipv6 yang panjang alamatnya 128 bit.  Para ahli membuat perbandingan kedua bentuk alamat protokol Internet ini “Jika Ipv4 ukurannya sepanjang satu inchi, Ipv6 ukurannya sepanjang garis tengah galaksi kita ini. Penggunaan Ipv6 di masa depan akan memungkinkan setiap orangdi jagad raya ini memiliki satu alamat protokol Internet masing-masing (Taufan, 2002)

B.     Internet Dalam Dunia Pendidikan
Internet yang disebut sebagai jaringan universal dengan berbagai aplikasi yang memungkinkan untuk dimanfaatkan dalam penyelenggaraan pendidikan berbasis teknologi informasi (IT-Based Education)menerapkan konsep dasar domain teknologi pengajaran (Domain Of Instructional Technology), maka IT-Based EducationLearning merupakan suatu peluang dan tangtangan bagi lembaga pendidikan untuk mulai mengimplementasikan IT-Based Education, terutama sebagai sarana pembawa konten pendidikan yang memberikan keluasan serta keluwesan bagi mereka untuk mendapatkan sumber materi ajar di manapun dan kapanpun.
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses komunikasiinformasi dari pendidik kepada siswa yang berisi informasi-informasi pendidikan. Unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan, dan materi pendidikan. Beberapa bagian unsur ini mendapat sentuhan media teknologi informasi sehingga mencetuskan lahirnya ide tentang e-learning.
E-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Karena itu e-learning sering juga disebut dengan Online Course. Dalam berbagai literatur, e-learning tidak dapat dilepaskan dari jaringan Internet karena media ini yang dijadikan sarana untuk penyajian ide dan gagasan pembelajaran. Namun dalam perkembangannya masih dijumpai kendala dan hambatan untuk mengaplikasikan sistem e-learning ini, antara lain:
Ø  Masih kurangnya kemampuan menggunakan internet sebagai sumber pembelajaran.
Ø  Biaya yang diperlukan relatif mahal untuk tahap-tahap awal.
Ø  Belum memadainya perhatian dari berbagai pihak terhadap pembelajaran melalui Internet.
Ø  Belum memadainya infrastruktur pendukung untuk daerah-daerah tertentu. Dengan kata lain di daerah-daerah terpelosok masih sulit untuk diterapkan sistem pembelajaran melalui Internet ini.
Selain kendala yang disebutkan di atas, kendala lain yang dimiliki oleh sitem e-learning adalah hilangnya nuansa pendidikan yang terjadi antara pendidik dengan siswa karena yang menjadi unsur utama dalam e-learning adalah pembelajaran.Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut dikemukakan suatu pokok pemikiran atau ide mengkolaborasikan e-learning dengan sistem pembelajaran di ruang kelas (classroom-learning).  Artinya jaringan internet dimanfaatkan sebagai sumber dan sarana pembelajaran, sedangkan proses pembelajaran tetap dilaksanakan di kelas. Pemanfaatan jaringan internet sebagai sumberdan sarana pembelajaran ini dapat diimplementasikan dalam poin-poin berikut:
1.       Browsing
2.       Resourching
3.       Searching
4.       Consulting dan Communicatin

1.      Browsing
Browsing atau surfing merupakan istilah umum yang digunakan bila hendak menjelajahi dunia maya atau web. Tampilan web yang sangat artistik menampilkan teks, gambar-gambar, dan animasi sehingga membuat betah pengunjung untuk menggunakannya.

        Untuk melakukan browsing, kita menggunakan suatu fasilitas yang bernama browser. Banyak jenis softwer  ia merupakan browser yang tersedia di pasaran, mualai dari yang gratis seperti Mozila Firefox, Opera mini, Gogle Chrome dan lain sebagainya. Apapun jenis aplikasi Internet yang akan kita lakukan hampir tidak terlepas dari browser karena ia merupakan media komunikasi antara user (pengguna) dengan layanan Internet.
2.      Resourching
Resourching menjadikan Internet sebagai sumber pengajaran. Internet berperan sebagai gudangnya informasi yang dimanfaatkan untuk mendapatkan informasidan data yang berkaitan dengan materi pengajaran yang disampaikan. Dalam hal ini, informasi yang berkaitan dengan alamat situs yang akan dikunjungi sebagai sumber materi ajar telah diketahui terlebih dahulu melalui informasi yang diberikan dalam buku pegangan pengajaran maupun informasi lainnya.
Sebagai contoh: Dalam pengajaran mata kuliah Organisasi Komputer, seorang pengajar menggunakan buku pegangan karya William Stalling. Guna menunjang fungsi buku tersebut sebagai pengajaran, ia harus mengunjungiinformasi situs yang diberikan, http://williamstalling.com/. Biasanya, informasi tentang alamat situs ini diberikan di bagian pengantar penggunaan buku.
Pentingnyamengunjungi suatu alamat yang diberikan pada suatu buku referensi berkaitan dengan:
Ø  Source code yang digunakan pada buku tersebut.
Ø  Catatan errata. Seringkali suatu buku setelah ditulis dan diterbitkan oleh penerbit terdapat beberapa perbaikan susulan yang dilakukan oleh penulis.
Ø  FAQ (Frequency Asked Question) atau penyelesaian soal latihan yang tidak tersedia pada buku.
3.      Searching
Searching merupakan aktivitas yang paling dilakukan oleh seorang pengguna internet. Dengan fasilitas ini, sangat banyak sumber informasi yang tidak ditemukan pada tahapan browsing dan resourching akan dapat ditelusuri. Dengan demikian, fasilitas searching dapat digunakan untuk proses pencarian sumber pembelajaran guna melengkapi materi yang akan disampaikan kepada siswa.
Dalam searching dilakukan pencarian terhadap segala informasi yang alamat sumber informasinya belum diketahui, dengan memanfaatkan search engine sebagai salah satu fasilitas yang tersediauntuk mencari informasi yang akan kita gunakan. Banyak aplikasi search engine yang ditawarkan internet. Yang populer dan banyak digunakan antara lain google, yahoo, dan sebagainya.
4.      Consulting dan Communicating
E-mail merupakan aplikasi paling populer sejak internet pertama kali diperkenalkan. Fasilitas ini dapat menjembatani komunikasi data antar personal maupun perusahaan dan lainnya. E-mail terkenal karena memberikan caya yang mudah dan cepat dalam mengirim informasi. Persyaratan mutlak  bagi seseorang untuk dapat memanfaatkan layanan e-mail adalah mempunyai sebuah account dan email address. Email account berkitan dengan identitas dari pemilik. Sedangkan email address berkaitan dengan server tempat account itu berada. Sebagai contoh, untuk e-mail efdaoctarizie@yahoo.com, account yang diberiakan adalah efdaoctarize pada mail server yahoo.com, atau pada e-mail efdaoctaria_2@yahoo.co.id account yang diberiakan adalah efdaoctaria_2 pada mail server yahoo.co.id.
Disamping e-mail ada aplikasi lain seperti facebook, twitter, google+ yang juga bisa digunakan sebagai sarana untuk mencari informasi dan saling bertukar pikiran. Dengan adanya aplikasi ini, proses pembelajran terlihat lebih interaktif dan menarik dengan fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh masing-masing aplikasi tersebut.

C.      Dampak Internet Terhadap Siswa
1.      Dampak Positif
Ø  Internet memberikan segala informasi pendidikan yang sangat banyak dan luas, hal ini tentu sangat berguna bagi para siswa dalam menunjang proses belajar mereka.
Ø  Internet membuat proses belajar menjadi lebih cepat, karena sangat mudah digunakan dan didukung oleh banyaknya search engine (mesin pencari) yang berisi jutaan hingga miliaran alamat-alamat situs dan informasi di dunia internet. Penggunaan search engine sangat mudah, yaitu dengan cara mengetik kata kunci (keyword) yang hendak dicari, setelah itu akan muncul sejumlah link yang mengarahkan kepaa situs atau informasi yang relevan dengan keyword yang dimasukkan tersebut.
Ø  Dengan banyaknya informasi yang tersedia di Internet dan kemudahan untuk mendapatkannya, siswa cenderung untuk terus belajar dan mencari segala macam knowledge di dunia maya ini.
Ø  Tak seperti buku, web menyuguhkan informasi dengan cara yang lebih menarik. Misalnya, bila ada gambar pada suatu artikel, gambar tersebut kadang bergerak (animasi), hal ini tentu lebih menarik dan membuat otak siswa tidak jenuh.
Ø  Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
Ø  Pembelajaran menjadi lebih interaktif, simulatif, dan menarik.
Ø  Tak hanya soal pendidikan, web juga menyuguhkan jejaring sosial yang berguna untuk melatih siswa agar lebih baik dalam bersosialisasi, baik dengan orang-orang yang sudah dikenal maupun dengan orang asing.
Ø  Media pertukaran knowledge, dengan menggunakan e-mail, facebook, twittet, google+ dan situs www para pengguna Internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
Ø  Kemudahan memperoleh informasi yang ada di Internet sehingga siswa dapat menge tahui apa saja yang terjadi (berita-berita terbaru).
2.      Dampak Negatif
Ø  Siswa menjadi malas belajar
Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti komputer atau Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat siswa jadi malas belajar, terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk berinternetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata, seperti bermain Facebook, Chatting, Twitteran, dll, yang kesemuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
Ø  Terjadinya pelanggaran asosila
Sering kita dengar diberita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran asosila dilakukan oleh seorang siswa terhadap siswa lainnya, seperti terjadinya tawuran antar pelajar, terjadinya priseks, dll.
Ø  Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan yang dapat disalah gunakan oleh siswa
Dengan munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK, ini dapat menimbulkan adanya berbagai perilaku yang menyimpang yang dapat terjadi, seperti adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk main game, main VS, main Facebook, Chating lewat internet. Sehingga yang semula waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain, sehingga jam belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan dapat berpengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa dan bahkan terjadi kemerosotan moral dari para siswa bahkan mahasiswa.
Ø  Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi malas
Dengan adanya pasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses pembelajaran, ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas dan merasa lebih dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat makalah, maka mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari bahan lewat internet dan mengkopy paste, sehingga siswa semakin menjadi malas belajar.
Ø  Kerahasiaan alat tes untuk pendidikan semakin terancam
Selama ini sering kita melihat dan mendengan di siaran TV, tentang adanya kebocoran soal ujian, ini merupakan salah satu akibat dari penyalahgunaan teknologi, karena dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka dengan mudah dapat mengakses informasi dari satu daerah ke daerah lain, inilah yang dilakukan oleh oknum untuk melakukan penyelewengan terkait dengan kebocoran soal ujian, sehingga kejadian ini sering meresahkan pemerintah dan masyarakat.
Ø  Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal
Pada awalnya pendidikan itu ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang bersifat positif, namun pada akhirnya seringkali tujuan itu diselewengkan dengan berbagai alasan. Contohnya, seorang heker, dengan kemampuannya melakukan penerobosan system sebuah kantor atau perusahaan, mereka dapat melakukan perampokan dengan tidak perlu merampok langsung ke bank atau ke kantor, cukup dengan melakukan pembobolan terhadap system keuangan atau informasi penting, maka mereka akan dapat keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya.
Ø  Adanya penyalahgunaan sistem pengolahan data yang menggunakan teknologi
Dengan adanya pengolahan data dengan sistem teknologi, sering kali kita temukan adanya terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang dilakukan oleh siswa bahkan mahasiswa, ini mereka lakukan hanya untuk mempermudah kepentingan pribadi, dengan mengabaikan kebenaran hasil penelitian yang dilakukan.
3.      Solusi Uutuk Mengatasi Dampak Negatif Internet
Untuk mengatasi atau lebih tepat mencegah dampak negatif terutama untuk anak-anak dan remaja buletin LEPISI Vo. 8 No. 10 Juli 1995 menyarankan sebagai berikut:
  • Ø Online block: banyak dari pelayanan komersil, seperti American Online dan Prodigy mempunyai mekanisme untuk mengakses daerah terlarang dan tidak tepat untuk anak-anak. Jika anda bergabung pada pelayanan online, akrabkan dengannya dan gunakan dengan persetujuan. Khusus di Indonesia, Radnet – salah satu provider yang ada di Indonesia memang telah memblokir majalah-majalah porno yang terdapat di Internet seperti Playboy dan Penthouse.

Ø  Cheklist: yakinkan bahwa anak-anak dan remaja tahu mana yang boleh dan tidak boleh. Jangan pernah berikan informasi pribadi kepada orang asing. Jangan melakukan pertemuan face to face dengan user yang lain tanpa persetujuan keluarga. Selalu ingat bahwa anonimitas (ketakbernamaan) dari Net dapat membuat orang menyembunyikan umur dan identitasnya.
Ø  Menunggu: tetaplah nongkrong ketika anak-anak sedang melakukan sesuatu. Tanyakan favorit apa yang mereka lihat, biarkan mereka mengajarkan pada Anda beberapa ‘stroke’net. Jika Anda concern pada kegiatan anak pada online, cobalah berbicara pada mereka tentang hal tersebut. Buatlah komputer atau laptop menjadi media kegiatan keluarga sehingga dapat dinikmati dan didiskusikan bersama oleh seluruh keluarga.
Ø  Lihatlah jam: Perhatikan berapa yang harus dibayar ketika anak menghabiskan waktunya di online. Banyak tagihan untuk BBS atau Online service. khususnya pada larut malam, mungkin merupakan indikasi dari suatu masalah.
Ø  Special Software: Pertimbangkan pembelian software pembersih seperti Surfwatch, yang mana akan melindungi computer yang meload dari salah satu tempat access pada Internet yang diketahui berisi hal-hal sexual. Suatu usaha untuk mencari halaman Penthouse Web, sebagai contoh,menghasilkan tulisan di layar “Block by Surfwatch”.
Ø  Anda tidak sendiri: Persatuan orang tua dan guru di sekolah atau kelompok lainnya yang concern terhadap masalah itu bersama- sama akan membawa kita ke tempat dimana kita dapat bertukar pengalaman dan mendapatkan support dari orang yang menghadapi masalah yang sama. Juga katakan pada tetangga, karena upaya Anda akan sia-sia jika anak di seberang rumah tanpa batas.
Sumber:
Muhammad Adri, Guru Go Blog – Optimalisasi Blog untuk Pembelajaran ( Jakarta : PT Elex Media Komputindo), 2008
Rudi Haryanto, Cerdas Jelajah Internet (Jakarta : Kriya Pustaka), 2009







Tidak ada komentar: