INTERNET DAN
APLIKASINYA DALAM DUNIA PENDIDIKAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP SISWA
Teknologi telah dikenal manusia
sejak jutaan tahun yang lalu. Tepatnya teknologi muncul pada abad ke-21 karena
dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih
sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun
istilah “teknologi” belum digunakan. Kata “teknologi” berasal dari “techne “ atau “cara”
dan “logos” atau “pengetahuan”.
Jadi teknologi dapat diartikan sebagai cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal
dan alat.
Teknologi berkembang sangat
pesat, baik dari segi sarana, prasarana, infrastruktur teknologi, hardwer, dan
softwer. Sehingga muncul kalimat “Siapa
yang dapat menguasai teknologi, dia akan menjadi penguasa informasi”. Dunia
Pendidikan merupakan salah satu bidang yang tersentuh oleh perkembangan
teknologi ini. Teknologi dijadikan sebagai sumber informasi dalam pembelajaran.
Dengan kata lain, akan sangat tertinggal dunia pendidikan kita jika tidak bisa
memanfaatkan teknologi, khususnya internet. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana sejarah Internet, Internet dalam
dunia pendidikan dan apa dampaknya terhadap siswa serta solusi apa yang dapat
diterapkan untuk mengatasi dampak negatif tersebut.
Internet adalah salah satu
teknologi yang diakses oleh lebih dari 800 juta orang di berbagai negara,
termasuk Indonesia. Internet digunakan dalam bidang pendidikan, pemerintahan,
pnelitian, bisnis, hingga masyarakat awampun sudah mulai menggunakannya.
Pada awal perkembangannya,
internet bukan ditujukan untuk menjadi sebuah jaringan publik, melainkan
merupakan sistem komunikasi data menggunakan komputer guna menunjang sistem
informasi sistem keamanan nasional Amerika Serikat. Pada tahun 1965, lembaga
riset departemen pertahanan Amerika Serikat ARPA (Advance Research Projects
Agency) mendanai sebuah riset kerjasama dengan kalangan perguruan
tinggiyang dimonitori oleh MIT, UCLA, SRI Internasional, UCSB, dan University
of Utah untuk membangun jaringan komunikasi rahasia.
Pada tahun 1972, proyek ARPA
berubah nama menjadi Proyek DARPA/IPTO (Defence ARPA Information Processing
Techniques Office). Sebelumnya pada tahun 1968, IPTO memperkenalkan
hubungan komputer untuk suatu jaringan kerja. Pada tahun 1972 jaringan komputer
terwujud dan melahirkan ARPANET yang didemonstrasikan di depan konferensi
Internasional dalam bidang komputer dan komunikasi (Internasional Conference
on Computers an Communication, ICC) di Washington DC. Saat itu berhasil
ditunjukkan hubungan dan komunikasi melalui 40 simpul terminal dengan beberapa
host ARPANET dan menjalankan beberapa aplikasi yang berbeda. Aplikasi pertama
proyek ARPANET berhasil memindahkan data antarnode (simpul) yang terhubung
memakai aturan-aturan pemindahan data (file) menggunakan protokol FTP (File
Transfer Protocol). Menyusul kemudian, dibuat aplikasi e-mail (electronic
mail) dan telnet. Pada tahun 1979 jaringan ini diuji coba dengan
menghubungkan universitas ternama di Amerika dengan jaringan. Uji coba ini
dicatat sebagai tahun berdirinya USENET yang pada awalnya menghubungkan
Universitas Duke dan UNC. Group yang pertama kali dibuat oleh Group Net.
Dengan bergabungnya
Universitas-univeersitas terkemuka dengan ARPANET membuat ukuran ARPANET semakin
membesar sehingga tidak mampu lagi menampung lintas komunikasi data yang
menggunakan protokol NCP (Network Communication Protocol). DARPA kemudian
mendanai pembuatan protkol yang lebih umum. Tahun 1982, DARPA mengumumkan
TCP/IP sebagai protokol standar untuk jaringannya dan pada tahun 1983,
perusahaan BBN 9Bolt Beranek Newman) berhasil membuat TCP/IP berjalan di atas
sistem operasi UNIX yang merupakan sistem operasi standar bagi jaringan
komputer saat itu. Tahun 1984, jumlah host yang terhubung ke jaringan Internet
mencapai 100 host.
Selanjutnya, perkenalkan sistem
nama host dengan DNS (Domain Name System) sebagai pengganti fungsi tabel nama
host (Dostalek and Kabelova), 2006. Pada tahun1986, NSF (National
Science Foundation) Amerika menandai riset jaringan TCP/IP yang dinamai
NSFNET yang digunakan untuk menghubungkan lima pusat superkomputer dan
universitas-universitas di Amerika Serikat dengan kecepatan jaringan back bone
(tulang punggung) 56 kbps yang kemudian menjadi embrionya Internet. Pada tahun
1987, beberapa negara Eropa masuk ke dalam jaringan NSFNET dengan 10.00 host
yang terdaftar. Tahun 1989, jringan ini sudah menjangkau Australia dan Selandia
Baru dengan jumlah host mencapai 100.000. Pada tahun 1991, aplikasi di Internet
bertambah dengan diciptakannya WAIS (Wide Area Information Servers),
Gropher, dan Word Wide Web (WWW). Kecepatan jaringan tulang punggung NSFNET
ditingkatkan menjadi 45 Mbps.
Akibat bertambahnya aplikasi di
Internet, jaringan ini semakin populer. Pada tahun 1993, NCSA mengeluarkan Mosaic
sebagai browser pertama yang mengarungi WWW (yang populer disebut Web). Hadirnya
Mosaic ternyata menjadi titik belok Internet dari hanya digunakan oleh kalangan
akademisi dan riset menjadi jaringan yang digunakan oleh banyak orang mulai
dari bisnis, hiburan dan lain sebagainya.
Komisi IETF pada tahun 1994
dengan persetujuan IESG (Internet Engineering Steering Group) telah
menyetujui penggunaan protokol IP baru yang disebut Ipng (Internet Protocol
Next Generation). Protokol yang juga disebut Ipv6 ini merupakan cikal bakal
pengalamatan protokol Internet pengganti Ipv4 yang digunakan saat ini.
Ipv4 yang terdir atas 32 bit akan
digantikan oleh Ipv6 yang panjang alamatnya 128 bit. Para ahli membuat perbandingan kedua bentuk
alamat protokol Internet ini “Jika Ipv4 ukurannya sepanjang satu inchi, Ipv6
ukurannya sepanjang garis tengah galaksi kita ini. Penggunaan Ipv6 di masa
depan akan memungkinkan setiap orangdi jagad raya ini memiliki satu alamat
protokol Internet masing-masing (Taufan, 2002)
B.
Internet Dalam Dunia Pendidikan
Internet yang disebut sebagai
jaringan universal dengan berbagai aplikasi yang memungkinkan untuk
dimanfaatkan dalam penyelenggaraan pendidikan berbasis teknologi informasi (IT-Based
Education)menerapkan konsep dasar domain teknologi pengajaran (Domain Of
Instructional Technology), maka IT-Based EducationLearning merupakan suatu
peluang dan tangtangan bagi lembaga pendidikan untuk mulai mengimplementasikan IT-Based
Education, terutama sebagai sarana pembawa konten pendidikan yang
memberikan keluasan serta keluwesan bagi mereka untuk mendapatkan sumber materi
ajar di manapun dan kapanpun.
Pendidikan pada dasarnya
merupakan suatu proses komunikasiinformasi dari pendidik kepada siswa yang
berisi informasi-informasi pendidikan. Unsur pendidik sebagai sumber informasi,
media sebagai sarana penyajian ide, gagasan, dan materi pendidikan. Beberapa
bagian unsur ini mendapat sentuhan media teknologi informasi sehingga
mencetuskan lahirnya ide tentang e-learning.
E-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa
bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Karena itu
e-learning sering juga disebut dengan Online Course. Dalam berbagai
literatur, e-learning tidak dapat dilepaskan dari jaringan Internet
karena media ini yang dijadikan sarana untuk penyajian ide dan gagasan
pembelajaran. Namun dalam perkembangannya masih dijumpai kendala dan hambatan
untuk mengaplikasikan sistem e-learning ini, antara lain:
Ø
Masih
kurangnya kemampuan menggunakan internet sebagai sumber pembelajaran.
Ø
Biaya
yang diperlukan relatif mahal untuk tahap-tahap awal.
Ø
Belum
memadainya perhatian dari berbagai pihak terhadap pembelajaran melalui
Internet.
Ø
Belum
memadainya infrastruktur pendukung untuk daerah-daerah tertentu. Dengan kata
lain di daerah-daerah terpelosok masih sulit untuk diterapkan sistem
pembelajaran melalui Internet ini.
Selain kendala yang disebutkan di
atas, kendala lain yang dimiliki oleh sitem e-learning adalah hilangnya
nuansa pendidikan yang terjadi antara pendidik dengan siswa karena yang menjadi
unsur utama dalam e-learning adalah pembelajaran.Salah satu alternatif
untuk mengatasi permasalahan tersebut dikemukakan suatu pokok pemikiran atau
ide mengkolaborasikan e-learning dengan sistem pembelajaran di ruang
kelas (classroom-learning).
Artinya jaringan internet dimanfaatkan sebagai sumber dan sarana
pembelajaran, sedangkan proses pembelajaran tetap dilaksanakan di kelas.
Pemanfaatan jaringan internet sebagai sumberdan sarana pembelajaran ini dapat
diimplementasikan dalam poin-poin berikut:
1.
Browsing
2.
Resourching
3.
Searching
4.
Consulting dan Communicatin
1.
Browsing
Browsing atau surfing merupakan istilah umum
yang digunakan bila hendak menjelajahi dunia maya atau web. Tampilan web yang
sangat artistik menampilkan teks, gambar-gambar, dan animasi sehingga membuat
betah pengunjung untuk menggunakannya.
Untuk
melakukan browsing, kita menggunakan suatu fasilitas yang bernama browser.
Banyak jenis softwer ia merupakan
browser yang tersedia di pasaran, mualai dari yang gratis seperti Mozila
Firefox, Opera mini, Gogle Chrome dan lain sebagainya. Apapun jenis aplikasi
Internet yang akan kita lakukan hampir tidak terlepas dari browser karena ia
merupakan media komunikasi antara user (pengguna) dengan layanan
Internet.
2.
Resourching
Resourching menjadikan Internet sebagai
sumber pengajaran. Internet berperan sebagai gudangnya informasi yang
dimanfaatkan untuk mendapatkan informasidan data yang berkaitan dengan materi
pengajaran yang disampaikan. Dalam hal ini, informasi yang berkaitan dengan
alamat situs yang akan dikunjungi sebagai sumber materi ajar telah diketahui
terlebih dahulu melalui informasi yang diberikan dalam buku pegangan pengajaran
maupun informasi lainnya.
Sebagai contoh: Dalam pengajaran mata kuliah
Organisasi Komputer, seorang pengajar menggunakan buku pegangan karya William
Stalling. Guna menunjang fungsi buku tersebut sebagai pengajaran, ia harus
mengunjungiinformasi situs yang diberikan, http://williamstalling.com/. Biasanya, informasi tentang alamat situs
ini diberikan di bagian pengantar penggunaan buku.
Pentingnyamengunjungi suatu alamat yang
diberikan pada suatu buku referensi berkaitan dengan:
Ø
Source
code yang digunakan pada buku
tersebut.
Ø
Catatan
errata. Seringkali suatu buku setelah
ditulis dan diterbitkan oleh penerbit terdapat beberapa perbaikan susulan yang
dilakukan oleh penulis.
Ø
FAQ
(Frequency Asked Question) atau penyelesaian soal latihan yang tidak
tersedia pada buku.
3.
Searching
Searching merupakan aktivitas yang paling
dilakukan oleh seorang pengguna internet. Dengan fasilitas ini, sangat banyak
sumber informasi yang tidak ditemukan pada tahapan browsing dan
resourching akan dapat ditelusuri. Dengan demikian, fasilitas searching
dapat digunakan untuk proses pencarian sumber pembelajaran guna melengkapi
materi yang akan disampaikan kepada siswa.
Dalam searching dilakukan pencarian terhadap
segala informasi yang alamat sumber informasinya belum diketahui, dengan
memanfaatkan search engine sebagai salah satu fasilitas yang
tersediauntuk mencari informasi yang akan kita gunakan. Banyak aplikasi search
engine yang ditawarkan internet. Yang populer dan banyak digunakan antara
lain google, yahoo, dan sebagainya.
4.
Consulting dan Communicating
E-mail
merupakan aplikasi paling populer sejak internet pertama kali diperkenalkan. Fasilitas
ini dapat menjembatani komunikasi data antar personal maupun perusahaan dan
lainnya. E-mail terkenal karena memberikan caya yang mudah dan cepat
dalam mengirim informasi. Persyaratan mutlak
bagi seseorang untuk dapat memanfaatkan layanan e-mail adalah
mempunyai sebuah account dan email address. Email account berkitan
dengan identitas dari pemilik. Sedangkan email address berkaitan dengan
server tempat account itu berada. Sebagai contoh, untuk e-mail efdaoctarizie@yahoo.com, account yang diberiakan adalah efdaoctarize
pada mail server yahoo.com, atau pada e-mail efdaoctaria_2@yahoo.co.id account yang diberiakan adalah efdaoctaria_2
pada mail server yahoo.co.id.
Disamping e-mail ada aplikasi lain
seperti facebook, twitter, google+ yang juga bisa digunakan sebagai
sarana untuk mencari informasi dan saling bertukar pikiran. Dengan adanya
aplikasi ini, proses pembelajran terlihat lebih interaktif dan menarik dengan
fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh masing-masing aplikasi tersebut.
C.
Dampak Internet Terhadap Siswa
1.
Dampak Positif
Ø
Internet memberikan segala informasi pendidikan yang
sangat banyak dan luas, hal ini tentu sangat berguna bagi para siswa dalam
menunjang proses belajar mereka.
Ø
Internet membuat proses belajar menjadi lebih cepat, karena
sangat mudah digunakan dan didukung oleh banyaknya search engine (mesin
pencari) yang berisi jutaan hingga miliaran alamat-alamat situs dan informasi
di dunia internet. Penggunaan search engine sangat mudah, yaitu dengan cara
mengetik kata kunci (keyword) yang hendak dicari, setelah itu akan muncul
sejumlah link yang mengarahkan kepaa situs atau informasi yang relevan dengan
keyword yang dimasukkan tersebut.
Ø
Dengan banyaknya informasi yang tersedia di Internet
dan kemudahan untuk mendapatkannya, siswa cenderung untuk terus belajar dan
mencari segala macam knowledge di dunia maya ini.
Ø
Tak seperti buku, web menyuguhkan informasi dengan
cara yang lebih menarik. Misalnya, bila ada gambar pada suatu artikel, gambar
tersebut kadang bergerak (animasi), hal ini tentu lebih menarik dan membuat
otak siswa tidak jenuh.
Ø
Munculnya
metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran.
Ø
Pembelajaran
menjadi lebih interaktif, simulatif, dan menarik.
Ø
Tak hanya soal pendidikan, web juga menyuguhkan
jejaring sosial yang berguna untuk melatih siswa agar lebih baik dalam
bersosialisasi, baik dengan orang-orang yang sudah dikenal maupun dengan orang
asing.
Ø
Media pertukaran knowledge, dengan menggunakan e-mail,
facebook, twittet, google+ dan situs www para pengguna Internet di seluruh
dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
Ø
Kemudahan memperoleh informasi yang ada di Internet
sehingga siswa dapat menge tahui apa saja yang terjadi (berita-berita terbaru).
2.
Dampak Negatif
Ø Siswa
menjadi malas belajar
Dengan
adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti
komputer atau Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat siswa
jadi malas belajar, terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya
untuk berinternetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata, seperti bermain
Facebook, Chatting, Twitteran, dll, yang kesemuanya itu tentu akan berpengaruh
terhadap minat belajar siswa.
Ø Terjadinya
pelanggaran asosila
Sering kita
dengar diberita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran asosila dilakukan
oleh seorang siswa terhadap siswa lainnya, seperti terjadinya tawuran antar
pelajar, terjadinya priseks, dll.
Ø Munculnya
media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan yang dapat disalah gunakan oleh siswa
Dengan
munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK, ini dapat
menimbulkan adanya berbagai perilaku yang menyimpang yang dapat terjadi,
seperti adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk main game, main
VS, main Facebook, Chating lewat internet. Sehingga yang semula waktu yang
seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain, sehingga jam
belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan dapat
berpengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa dan bahkan terjadi kemerosotan
moral dari para siswa bahkan mahasiswa.
Ø Munculnya
metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi malas
Dengan
adanya pasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses pembelajaran,
ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas dan merasa lebih
dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat makalah, maka mereka
merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari bahan lewat internet dan
mengkopy paste, sehingga siswa semakin menjadi malas belajar.
Ø Kerahasiaan
alat tes untuk pendidikan semakin terancam
Selama ini
sering kita melihat dan mendengan di siaran TV, tentang adanya kebocoran soal
ujian, ini merupakan salah satu akibat dari penyalahgunaan teknologi, karena
dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka dengan mudah
dapat mengakses informasi dari satu daerah ke daerah lain, inilah yang
dilakukan oleh oknum untuk melakukan penyelewengan terkait dengan kebocoran
soal ujian, sehingga kejadian ini sering meresahkan pemerintah dan masyarakat.
Ø Penyalahgunaan
pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal
Pada awalnya
pendidikan itu ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang bersifat positif,
namun pada akhirnya seringkali tujuan itu diselewengkan dengan berbagai alasan.
Contohnya, seorang heker, dengan kemampuannya melakukan penerobosan system
sebuah kantor atau perusahaan, mereka dapat melakukan perampokan dengan tidak
perlu merampok langsung ke bank atau ke kantor, cukup dengan melakukan
pembobolan terhadap system keuangan atau informasi penting, maka mereka akan
dapat keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya.
Ø Adanya
penyalahgunaan sistem pengolahan data yang menggunakan teknologi
Dengan
adanya pengolahan data dengan sistem teknologi, sering kali kita temukan adanya
terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang
dilakukan oleh siswa bahkan mahasiswa, ini mereka lakukan hanya untuk
mempermudah kepentingan pribadi, dengan mengabaikan kebenaran hasil penelitian
yang dilakukan.
3.
Solusi Uutuk
Mengatasi Dampak Negatif Internet
Untuk mengatasi atau lebih tepat mencegah dampak negatif
terutama untuk anak-anak dan remaja buletin LEPISI Vo. 8 No. 10 Juli 1995
menyarankan sebagai berikut:
- Ø Online block: banyak dari pelayanan komersil, seperti American Online dan Prodigy mempunyai mekanisme untuk mengakses daerah terlarang dan tidak tepat untuk anak-anak. Jika anda bergabung pada pelayanan online, akrabkan dengannya dan gunakan dengan persetujuan. Khusus di Indonesia, Radnet – salah satu provider yang ada di Indonesia memang telah memblokir majalah-majalah porno yang terdapat di Internet seperti Playboy dan Penthouse.
Ø
Cheklist:
yakinkan bahwa anak-anak dan remaja tahu mana yang boleh dan tidak boleh.
Jangan pernah berikan informasi pribadi kepada orang asing. Jangan melakukan
pertemuan face to face dengan user yang lain tanpa persetujuan keluarga. Selalu
ingat bahwa anonimitas (ketakbernamaan) dari Net dapat membuat orang
menyembunyikan umur dan identitasnya.
Ø
Menunggu:
tetaplah nongkrong ketika anak-anak sedang melakukan sesuatu. Tanyakan favorit
apa yang mereka lihat, biarkan mereka mengajarkan pada Anda beberapa
‘stroke’net. Jika Anda concern pada kegiatan anak pada online, cobalah
berbicara pada mereka tentang hal tersebut. Buatlah komputer atau laptop menjadi
media kegiatan keluarga sehingga dapat dinikmati dan didiskusikan bersama oleh
seluruh keluarga.
Ø
Lihatlah
jam: Perhatikan berapa yang harus dibayar ketika anak menghabiskan waktunya di
online. Banyak tagihan untuk BBS atau Online service. khususnya pada larut
malam, mungkin merupakan indikasi dari suatu masalah.
Ø
Special
Software: Pertimbangkan pembelian software pembersih seperti Surfwatch, yang
mana akan melindungi computer yang meload dari salah satu tempat access pada
Internet yang diketahui berisi hal-hal sexual. Suatu usaha untuk mencari
halaman Penthouse Web, sebagai contoh,menghasilkan tulisan di layar “Block by
Surfwatch”.
Ø
Anda
tidak sendiri: Persatuan orang tua dan guru di sekolah atau kelompok lainnya
yang concern terhadap masalah itu bersama- sama akan membawa kita ke tempat
dimana kita dapat bertukar pengalaman dan mendapatkan support dari orang yang
menghadapi masalah yang sama. Juga katakan pada tetangga, karena upaya Anda
akan sia-sia jika anak di seberang rumah tanpa batas.
Sumber:
Muhammad Adri, Guru Go Blog – Optimalisasi
Blog untuk Pembelajaran ( Jakarta : PT Elex Media Komputindo), 2008
Rudi Haryanto, Cerdas Jelajah Internet
(Jakarta : Kriya Pustaka), 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar